Raja Og sangat luar biasa, dia muncul dalam cerita Nabi Nuh, Ibrahim dan Musa, dimana ketiga nabi tersebut sangat familiar disebutkan dalam beberapa Alkitab dan sejarah kuno. Tapi sampai saat ini tidak ada satu bukti yang menyatakan keberadaannya, benarkah dia raksasa berusia 3000 tahun? Atau Raja Og hanya seorang manusia perkasa yang digambarkan dalam mitos hingga mempengaruhi imajinasi manusia?
Anda
mungkin pernah mendengar Og, sosok raksasa yang sering disebut-sebut
dalam alkitab, dan beberapa cerita rakyat juga menggambarkan sosok Og
yang besar, dalam Islam ia disebut ‘Uj ibn ‘Anaq sebagai salah satu raksasa disebutkan dalam Al Qur’an (jababirat atau jabbirun).
Raja Og, menurut cerita yang saya dengar mempunyai beberapa versi mitos
diantaranya berasal dari tanah arab, timur tengah, bahkan di Yunani
juga mempunyai cerita yang sama. Scott Roberts dalam bukunya The Rise and Fall of the Nephilim: The Untold Story of Fallen Angels, Giants on the Earth, and Their Extraterrestrial Origins
menceritakan mitos manusia raksasa, siapa dan darimana mereka berasal.
Tapi mungkin kita akan menemukan beberapa pendapat yang berseberangan
dengan keyakinan kita, karena mitos dan yang tertulis dalam sejarah
alkitab sering tidak sejalan.
Raja Og memiliki kota kedua (Kota Ashteroth) yang diberi nama oleh Dewi Ashteroth yang juga dikenal sebagai Ratu Surga, dia adalah orang yang religius di zamannya, tapi meyakini agama Pagan kuno. Mitos Raja Og menyebar hingga ke wilayah Ugarit-Fenisia dan Aegea melalui mitologi Yunani yang dikenal sebagai Ogygos Bocotia, kemudian dikenal dalam linguistik Mesir dengan sebutan Anukis Thebes.
Raja Og, Antara Mitos Raksasa Dan Kenyataan
Beberapa Alkitab (termasuk kitab Apokrif) menyebutkan tentang Nefilim yang digambarkan sebagai Raksasa. Kitab Henokh
menyebutkan ukuran mereka sangat mengerikan, tapi sampai saat ini tidak
ada tulang ataupun fosil yang berhasil ditemukan. Dengan kata lain
bahwa pencarian bukti keberadaan raksasa hanya sebuah cerita tanpa bukti
nyata, ini sangat sulit diterima dalam dunia sains. Walaupun pada
kenyataannya arkeolog telah menggali disekitar wilayah yang diduga
menjadi tempat terakhir raksasa zaman kuno dalam kurun waktu seratus
tahun terakhir.
Suku Nefilim yang tercatat dalam Alkitab antara lain Refaim (Rephiam, yang paling dikenal), Anakin, AVIM, Emim, Gibborim, Horim, Zamzummim dan Zuzim.
Mereka dipimpin oleh Raja Og dari Basan yang juga berasal dari Refaim.
Menurut cerita rakyat, Raja Og memiliki tempat tidur yang sangat besar
terbuat dari kerangka besi, mungkin panjangnya berkisar 14 kaki dan
lebarnya 6 kaki. Setidaknya bagian cerita ini menggambarkan bahwa mereka
mungkin hidup di Zaman Besi sesuai dengan bukti yang ditemukan
arkeologi.
Zaman Besi di Levant berlangsung sekitar tahun 1000-1200 SM, dimana saat itu merupakan masa kejayaan Raja Daud yang membunuh Raksasa Goliath (Nefilim yang ingin memusnahkan ras manusia). Dan setelah Raja Daud
tidak ada pernyataan yang menyebutkan tentang Nephilim di Tanah Suci.
Kemudian Raja Og merupakan Refaim terakhir, tapi menurut Alkitab dia
bukan Nephilim, hanya merupakan garis keturunannya.
Cerita rakyat tentang manusia raksasa tercatat setelah tahun 900 SM. Nabi Musa
dikatakan sebagai manusia yang membunuh raksasa Raja Og, dan meninggal
pada usia 120 tahun atau disekitar tahun 1300-1400 SM yang mendahului
Zaman Besi diwilayah Levant. Tahun 1400 SM diperoleh berdasarkan pada
sumber-sumber di Mesir (Exodus), dan tahun 1300 SM berdasarkan sumber
tanggal Yahudi. Tahun yang merujuk pada sejarah kuno Raja Og masih
merupakan pendapat dan interpretasi, bahkan tanggal Exodus (Mesir) juga
tidak pasti. Hal tersebut dikaitkan dengan Nabi Musa yang membuat ular
perunggu untuk melindungi manusia dari kematian akibat gigitan ular.
Zaman Perunggu Akhir
terjadi diwilayah Levant sekitar tahun 1150 SM, dan menurut arkeologi
Nabi Musa hidup diantara Zaman Perunggu dan Zaman Besi. Jika menggunakan
penanggalan Mesir maka Nabi Musa hidup sebelum Zaman Besi dan tidak
mungkin membunuh Raja Og, atau legenda ini ditulis pada Zaman Besi yang
mencakup cerita sebelumnya, kemudian tempat tidur besi ditambahkan ke
dalam ratusan jenis cerita (mungkin sudah berubah dari generasi
sebelumnya, tapi inti cerita tetap sama). Dan asumsi terbaik, bahwa Musa
dan Raja Og hidup di Zaman Besi yang nantinya ikut membawa cerita
tentang Gilgal Rephaim.
Gilgal Rephaim Situs Peninggalan Raksasa
Gilgal
Refaim berkembang disekitar tahun 3000 SM berdasarkan penanggalan
sistem radiokarbon Potsherds, tes lichenometric, dan keselarasan
astronomi dari titik balik matahari musim panas. Sekitar tahun 1000 SM
bagian tengah Cairndibangun dan dianggap sebagai Dolmen (monumen
prasejarah dari batu) meskipun ukurannya sangat besar. Terlihat bahwa
Gilgal dibangun pada rentang waktu sekitar 2000 tahun. Monumen Gilgal
Refaim pertama kali diisi dengan observatorium astronomi dan pusat
kultis, kemudian dibangun Cairn yang rumit di pusatnya.
Makam yang ditemukan dikaitkan dengan Raja Refaim atau Raja Og,
dan kisah Alkitab tentang kekalahan Refaim paling banyak menyebutkan
Nabi Musa. Raja Og diangkat sebagai Raja Basan yang meliputi Dataran
Tinggi Golan yang dibangun Gilgal Refaim, yang kemudian dikalahkan oleh
Nabi Musa. Raja Og diduga hidup pada Zaman Besi saat pembangunan Cairn,
dan bisa saja terkubur di dalam monumen Refaim Gilgal.
Argob yang dinyatakan dalam Alkitabiah sebagai dataran tinggi vulkanik, Kota-kota raksasa tercatat pernah berada di sana. Kota Porter, Graham, Thomson, Burckhardt
dan lainnya berada di tepi pulau karang. Ada juga peninggalan dolmen
disana. Vulkanik mengangkat meja batu seperti sebidang tanah yang juga
dikenal sebagai Lejah, orang-orang Yunani dan Romawi menyebutnya sebagai
Trakhonitis. Ibukota Raja Og dikenal sebagai Kota Edrei yang saat ini
dikenal sebagai Dar’a terletak. Kota Kanaan (Canaanite)
dianggap sebagai salah satu kota tertua di Suriah, Ashteroth juga
dikenal sebagai Asyterot-Karnaim yang diduga terletak 8 mil di barat
laut yang dikenal sebagai Tell Ashareh.
Raja Og Hidup Diantara Nuh, Ibrahim Dan Musa
Ada banyak cerita Mitos Raja Og diantaranya tercatat dalam literatur Rabbinical, Perjanjian Lama, literatur Islam
dan beberapa tercatat dalam literatur dluar Alkitab. Dalam semua cerita
disebutkan bahwa Raja Og adalah raksasa, bahkan Og berada di zaman Nabi
Nuh. Og telah diselamatkan dari banjir dengan bantuan Nuh, kisah ini
disebabkan teka-teki Nefilim (Nephilim) yang menyebutkan bahwa ‘Nefilim
selamat dari banjir besar ketika orang lain tewas’.
Semua filosofis itu terlihat sama, bagaimana menggambarkan Nefilim yang ada sebelum banjir dan Nefilim yang hidup sesudah bencana banjir. Yang paling ganjil adalah: bahwa mitos ini menggabungkan Raja Og dari Basan, dalam setiap mitos Nefilim menjelaskan cerita tersbut tetapi secara khusus diidentifikasi sebagai Raja Og. Mitos yang lebih membingungkan tercatat dalam literatur Rabbinical, bahwa Raja Og melarikan diri ke Palestina di mana tidak ada bencana banjir (dari Rashi ke Niddah).
Menurut
mitologi tradisi Islam, Raja Og disebutkan sebagai putra adik Nabi Nuh
yang kemudian dibunuh oleh Musa. Mitos lain tentang Bahtera Nuh,
bahwa salah satu wanita didalam bahtera sedang mengandung anak Nefilim
yang akan menjadi istri Ham. Dan tentunya Nefilim lahir dan hidup
setelah bencana banjir. Cerita Nefilim tidak hanya dengan Nuh dan
Ibrahim, tetapi secara umum menyatakan bahwa mereka benar-benar makhluk
yang terkenal.
Ada mitos misteri
dibalik kelahiran Nuh, cerita ayah Nuh (Lamekh anak Metusalah). Sesuai
dengan Kitab apokrif, ketika Nuh membuka matanya maka seluruh rumah
bersinar seperti matahari. Prasangka bahwa semua ini berkaitan dengan
supranatural yang membuat ayah Nuh mempertanyakan kesetiaan istrinya.
Dalam arti bahwa ia memiliki hubungan dengan malaikat karena Nuh akan
dianggap bangsa Nefilim yang merupakan hasil perkawinan seorang wanita
(manusia) dengan seorang pria (malaikat yang turun dari langit). Ibu Nuh
menyangkal dan semua itu dinyatakan oleh Idris (Henokh). Metusalah
bertanya pada Idris (ayahnya) mengenai hal ini dimana Idris harus
mengunjungi Surga, dan Idris menegaskan bahwa Nuh sebenarnya anak
Lamekh.
Dilain sisi, pelanggaran hubungan antara manusia dan malaikat pemberontak terjadi dimana mereka turun dari surga menuju Gunung Hermon yang berdekatan dengan ujung utara Golan diwilayah Basan, dan kemungkinan Raja Og memiliki kelahiran yang sama dengan Nabi Nuh.
Mitos
lain tentang Raja Og berkaitan dengan Ibrahim. Menurut cerita, Raja Og
telah memberitahu Ibrahim tentang penculikan yang dilakukan Raja
Kedorlaomer, hingga Raja Og dan Ibrahim sangat akrab. Ibrahim hidup di
antara Nefilim yang kebetulan menghuni Kanaan, Raja Og di kedua cerita
ini memiliki agenda tersembunyi. Dalam cerita disebutkan, setelah
Bahtera Nuh berlabuh akhirnya Og mencoba merayu Sarah, tak lain
merupakan istri Nuh. Kemudian dimasa Ibrahim, Raja Og berharap bahwa
Ibrahim akan dibunuh dalam upaya penyelamatan Lot dan agar bisa menikahi
Sarah, istri Abraham. Tema cerita yang memiliki kesamaan nama istri
para Nabi, mendasari seksual Nefilim.
Cerita
rakyat menyatakan bawah Raja Og hidup selama 3000 tahun walaupun ada
juga yang menyebutkan hanya 900 tahun. Og mungkin saja seorang prajurit
yang luar biasa, raja yang diakui hingga tercatat dalam mitos fantastis,
bahkan tertuang dalam Alkitab. Hidupnya yang panjang memungkinkan dia
berinteraksi dengan para pemimpin agama besar yang hidup di rentang
waktu tersebut. Kronologi umur panjang Raja Og justru membuat arkeolog
dan sarjana Alkitab kesulitan menemukan ‘siapa sebenarnya Raja Og’ untuk
membuat suatu cerita yang akurat.
Siapakah Raja Og?
Bagi
saya, Raja Og adalah seorang tokoh prajurit Heroik yang hidup di Zaman
Besi, dia raksasa atau pandangan itu hanya dalam pikiran manusia (hingga
saat ini). Bisa saja dia seorang manusia yang sangat kuat bertubuh
tinggi dan tinggal diwilayah Edrei, mengingat ukuran Nuh pada zamannya
jauh lebih besar dari saat ini.
Satu
hal yang menjadi tanda tanya dalam penulisan cerita Raja Og, seperti
pada zaman Nabi Musa yang menyebutkan Raja Og dan pasukannya berada di
luar untuk mengalahkan Musa dan mungkin membunuh mereka semua, jadi
dalam hal ini Raja Og adalah musuh yang pasti. Dalam mitos Nuh, Og
dibantu agar bertahan hidup melewati bencana banjir. Sementara di zaman
Ibrahim, dia dekat dengan Raja Og dan tidak ada permusuhan yang
ditunjukkan antara keduanya.