Versi Teks Naruto Chapter 599
Seorang bocah lelaki dengan kacamata google di wajahnya berlari terburu-buru. Hingga akhirnya meski agak terlambat, ia sampai di tempat tujuan. Akademi Ninja, dimana anak-anak lain telah berkumpul untuk mendaftar.
Obito menghela nafas panjang, lelah sambil berharap kalau dirinya masih sempat. Anak-anak lainnya menatap sinis ke arah bocah itu, Obito. Akan tetapi, tiba-tiba seorang gadis kecil, Rin menghampiri Obito dengan senyuman, sambil membawakannya lembaran amplop pendaftaran.
Singkat cerita, mereka telah menjadi seorang murid Akademi, kemudian
Genin, hingga akhirnya Ujian Chuninpun tiba. Obito yang berkelompok
dengan Rin dan Kakashi berhasil melewati babak-babak awal. Namun ketika
babak selanjutnya, yaitu babak pertarungan antar tim dimulai, Obito tak
kunjung tiba, terlambat.
Kakashi dan Rin telah berada di arena, begitu juga dengan tim lawan mereka, yaitu kelompok yang terdiri dari Ebisu, Gai, dan Enma. Sementara Obito, ia masih berada dalam perjalanan, dan seperti biasa membantu nenek-nenek terlebih dahulu.
Orang-orang menunggu, termasuk Hokage ketiga yang juga menyaksikan pertarungan ini. Untung saja, Obito datang sebelum tim benar-benar didiskualifikasi.
Dan pada akhirnya, wasitpun memberi aba-aba pertanda pertarungan tim itu dimulai.
Pertama-tama, Gai melesat, bersiap untuk menyerang mereka bertiga. Namun dengan sigap, Obito maju ke depan Kakashi dan Rin, berniat untuk melindungi mereka dan bersiap untuk melancarkan semburan bola api.
Akan tetapi, Obito yang mirip dengan Naruto malah tersedak dan akhirnya dengan mudah ditendang oleh Gai muda.
Pertandingan tim berakhir. Dan kini, Obito telah berada di luar, duduk bersama Rin yang mengurusi luka di pipinya akibat tendangan Gai sambil bercanda, saling tertawa, dan bahkan sepertinya sama dengan Naruto, Obito memiliki keinginan untuk menjadi Hokage.
Setelahnya, Obito benar-benar berlatih keras. Lebih giat berlatih melempar shuriken, berlatih memfokuskan chakra, dan berlatih menggunakan jutsu semburan bola api.
Hingga sampai pada akhirnya, babak ketiga Ujian chuunin dimulai, yaitu babak pertarungan individu, tepatnya pertarungan antara Obito melawan Gai muda.
Sebelum pertarungan dimulai, Obito memberikan jempol ke bawah pada Gai, begitu percaya diri kalau dirinya akan menang. Sementara Gai, ia hanya diam saja dan fokus.
Akan tetapi tak begitu lama, pertarungan itu berakhir, dengan Gai keluar sebagai pemenangnya.
Lagi-lagi Obito termenung, galau, dengan luka yang lebih banyak dari sebelumnya.
Sementara itu, pertarungan berlanjut. Obito yang kalah digantikan oleh Kakashi, yang kini sedang bertarung melawan Gai.
Orang-orang termasuk Rin memberi semangat pada Kakashi, yang sedikik tidaknya membuat Obito merasa iri. Ditambah setelah Kakashi berhasil mengalahkan Gai, tatapan kagum Rin semakin bertambah, membuat Obito jadi semakin cemburu.
Lalu, ketika kakashi berhasil menjadi Chuunin, Obito semakin iri dan terpacu. Obito terus berlatih dengan giat, keras, dan tekun. Sampai pada akhirnya, iapun berhasil menjadi Chuunin. Obito begitu senang, bisa mendapat gelar Chuuni itu.
Setelahnya, Rin membisikan sesuatu pada Obito, sesuatu yang membuat Obito merasa senang. Yaitu, Rin membisikan padanya agar ia menemuinya di Taman.
Obito mengira hal ini akan menjadi suatu kencan bagi mereka berdua. Karenanya, Obitopun menyiapkan sekatung bunga di belakang tubuhnya, sambil menunggu perempuan yang disukainya itu di tempat yang sudah ditentukan. Lalu pada akhirnya, Rin datang menghampiri Obito. Obito semakin senang, dan bersiap untuk menyerahkan bunga yang sejak tadi dibawanya itu. Namun ternyata, Rin tidaklah datang sendirian, melainkan bersama dengan shinobi-shinobi lain, Gai, Ebisu, dll.
Obito salah paham, ternyata ini bukanlah kencan. Buru-buru, Obito menyembunyikan bunga tadi, dan saat tiba-tiba Rin menyerahkan suatu lembaran berisi rencana, niat Obito untuk menyerahkan bunga itu semakin mengecil. Suatu lembaran yang membuat hati Obito benar-benar jatuh drop, sebuah lembaran yang tak lain merupakan dokumen proyek rahasia untuk memberi hadiah sebagai perayaan atas keberhasilan Kakashi menjadi Jounin.
Lagi dan lagi, semuanya tentang Kakashi, Kakashi melampauinya, Kakashi berada semakin jauh dan jauh dari apa yang bisa diraih oleh Obito.
Cerita terus berlalu, sampai akhirnya proyek itu terlaksana. Rin memberikan peralatan medis, guru mereka yaitu Minato memberikan kunai khusus. Dan Obito, ia tak punya apa-apa, hanya mampu memberikan mata kirinya sebagai hadiah.
Kakashi dan Rin telah berada di arena, begitu juga dengan tim lawan mereka, yaitu kelompok yang terdiri dari Ebisu, Gai, dan Enma. Sementara Obito, ia masih berada dalam perjalanan, dan seperti biasa membantu nenek-nenek terlebih dahulu.
Orang-orang menunggu, termasuk Hokage ketiga yang juga menyaksikan pertarungan ini. Untung saja, Obito datang sebelum tim benar-benar didiskualifikasi.
Dan pada akhirnya, wasitpun memberi aba-aba pertanda pertarungan tim itu dimulai.
Pertama-tama, Gai melesat, bersiap untuk menyerang mereka bertiga. Namun dengan sigap, Obito maju ke depan Kakashi dan Rin, berniat untuk melindungi mereka dan bersiap untuk melancarkan semburan bola api.
Akan tetapi, Obito yang mirip dengan Naruto malah tersedak dan akhirnya dengan mudah ditendang oleh Gai muda.
Pertandingan tim berakhir. Dan kini, Obito telah berada di luar, duduk bersama Rin yang mengurusi luka di pipinya akibat tendangan Gai sambil bercanda, saling tertawa, dan bahkan sepertinya sama dengan Naruto, Obito memiliki keinginan untuk menjadi Hokage.
Setelahnya, Obito benar-benar berlatih keras. Lebih giat berlatih melempar shuriken, berlatih memfokuskan chakra, dan berlatih menggunakan jutsu semburan bola api.
Hingga sampai pada akhirnya, babak ketiga Ujian chuunin dimulai, yaitu babak pertarungan individu, tepatnya pertarungan antara Obito melawan Gai muda.
Sebelum pertarungan dimulai, Obito memberikan jempol ke bawah pada Gai, begitu percaya diri kalau dirinya akan menang. Sementara Gai, ia hanya diam saja dan fokus.
Akan tetapi tak begitu lama, pertarungan itu berakhir, dengan Gai keluar sebagai pemenangnya.
Lagi-lagi Obito termenung, galau, dengan luka yang lebih banyak dari sebelumnya.
Sementara itu, pertarungan berlanjut. Obito yang kalah digantikan oleh Kakashi, yang kini sedang bertarung melawan Gai.
Orang-orang termasuk Rin memberi semangat pada Kakashi, yang sedikik tidaknya membuat Obito merasa iri. Ditambah setelah Kakashi berhasil mengalahkan Gai, tatapan kagum Rin semakin bertambah, membuat Obito jadi semakin cemburu.
Lalu, ketika kakashi berhasil menjadi Chuunin, Obito semakin iri dan terpacu. Obito terus berlatih dengan giat, keras, dan tekun. Sampai pada akhirnya, iapun berhasil menjadi Chuunin. Obito begitu senang, bisa mendapat gelar Chuuni itu.
Setelahnya, Rin membisikan sesuatu pada Obito, sesuatu yang membuat Obito merasa senang. Yaitu, Rin membisikan padanya agar ia menemuinya di Taman.
Obito mengira hal ini akan menjadi suatu kencan bagi mereka berdua. Karenanya, Obitopun menyiapkan sekatung bunga di belakang tubuhnya, sambil menunggu perempuan yang disukainya itu di tempat yang sudah ditentukan. Lalu pada akhirnya, Rin datang menghampiri Obito. Obito semakin senang, dan bersiap untuk menyerahkan bunga yang sejak tadi dibawanya itu. Namun ternyata, Rin tidaklah datang sendirian, melainkan bersama dengan shinobi-shinobi lain, Gai, Ebisu, dll.
Obito salah paham, ternyata ini bukanlah kencan. Buru-buru, Obito menyembunyikan bunga tadi, dan saat tiba-tiba Rin menyerahkan suatu lembaran berisi rencana, niat Obito untuk menyerahkan bunga itu semakin mengecil. Suatu lembaran yang membuat hati Obito benar-benar jatuh drop, sebuah lembaran yang tak lain merupakan dokumen proyek rahasia untuk memberi hadiah sebagai perayaan atas keberhasilan Kakashi menjadi Jounin.
Lagi dan lagi, semuanya tentang Kakashi, Kakashi melampauinya, Kakashi berada semakin jauh dan jauh dari apa yang bisa diraih oleh Obito.
Cerita terus berlalu, sampai akhirnya proyek itu terlaksana. Rin memberikan peralatan medis, guru mereka yaitu Minato memberikan kunai khusus. Dan Obito, ia tak punya apa-apa, hanya mampu memberikan mata kirinya sebagai hadiah.