''masihkah
kau ingat sayang, sepatu ku yang tertinggal di sekolah dulu saat
perayaan kelulusan kelas..? Kenangan itu sangat manis sayang.. Tapi
sekarang yang aku rasakan sangat pahit saat orang tuamu tau siapa
pemilik sepatu itu. Terima kasih sayang.. Engkau adalah kenangan
terindah yang tak akan terlupakan.''
Kata-kata itu di tulis untuk Mawan kekasih Mawar yang dulu pernah sangat di cintainya.
Awal berkenalan.
Mawan yang duduk di bangku kelas 3 SMP atau kakak kelas dari Mawar
sedang merayakan kelulusannya bersama teman-teman sekelasnya setelah di
umumkannya murid yang lulus tahun ini. Dengan acara kecil-kecilan di
dalam kelas sebagai bentuk persahabatan satu kelas.
Mawan
merupakan salah satu murid terkaya di sekolahnya. Semua acara perayaan
kelulusan itu pun di tanggung semua oleh Mawan. Maklum anak orang kaya
udah itu ganteng pula...:D
Nah.. Saat itu Mawan sedang
menurunkan kue blackforres untuk teman-temannya. Tapi baru saja Mawan
keluar dari pintu mobil Suzuki Avanzanya, tiba-tiba kakinya menginjak
sesuatu diiringi suara jeritan seorang cewek. Jelas saja Mawan kaget.
Ternyata Mawan telah menginjak kaki seorang cewek tercantik di
sekolahnya. Saking kagetnya, kue yang di pegang Mawan itu ngapung
terlepas dari tangan Mawan dan mendarat tepat di muka Mawar.
BRUK..!!! Muach..! #kiss
Tubuh mereka pun terjatuh bersamaan dan Mawan pun menghimpit tubuh
Mawar dengan posisi bibir yang saling menempel seperti orang yang
berciuman.
Satu detik dua detik.. Mereka terdiam dan terhanyut dalam kondisi yang mereka tidak sadari.
Tiga detik empat detik.. Mawan tidak dapat berkedip setelah sadar dia
telah memberikan ciuman pertamanya secara tidak sengaja dan Mawar begitu
terhanyut di bawah himpitan Mawan dengan muka Mawar yang belepotan kue.
Lima detik enam detik.. Orang-orang berkerumun menyaksikan Mawan dan Mawar.
Tujuh detik delapan detik.. Mawan dan Mawar mulai sadar, mereka pun
langsung berdiri dan Mawar pun lari dengan menanggung rasa malu yang
teramat sangat dan juga hati yang berbunga-bunga.
Tanpa Mawar
sadari, sepatunya yang sebelah kiri pun tertinggal di lokasi kejadian.
Sedangkan Mawan hanya melongo karna masih teringat dengan momen-momen
yang baru pertama kali dia rasakan. Baru kali ini Mawan berciuman dengan
seorang gadis cantik walau pun itu terjadi secara tidak sengaja.
Semenjak itu, Mawan tidak pernah melihat gadis itu lagi di sekolahnya
bahkan sampai Mawan sudah SMA, Mawan masih belum menepukan gadis yang
bernama Mawar itu.
Hingga suatu hari saat Mawan sudah kelas 2
SMA, dia pun bertekad mencari gadis yang bernama Mawar itu walau pun
Mawan tidak ingat betul dengan wajahnya yang ada cuman sepatu hommyped
milik Mawar yang tertinggal waktu itu.
Akhirnya Mawan mencari
Mawar dengan menanyakan dan mencobakan sepatu itu kesemua adik kelasnya.
Siapa tau Mawar yang sudah kelas 1 SMA itu juga bersekolah di sekolah
yang sama dengan Mawan.
Ternyata usaha Mawan membuahkan hasil.
Mawan dan Mawar pun di pertemukan di sekolah yang sama. Saat itu pula
Mawan berkenalan dengan Mawar. Ternyata Mawar orangnya sangat pemalu.
Saking pemalunya, Mawar tidak pernah menatap muka Mawan karena grogi dan
Mawar sendiri selalu menundukkan kepalanya jika bertemu dengan Mawan.
Beberapa hari kemudian, Mawan memberanikan diri untuk menyatakan cinta
kepada Mawar terang-terangan di dalam kelas tempat Mawar belajar. Dan
Mawan pun di terima menjadi kekasih Mawar dengan malu-malu.
Singkat cerita.
Hubungan asmara antara Mawan dan Mawar telah berjalan selama 5 tahun.
Mawan sendiri sudah bekerja di salah satu perusahaan milik ayahnya
sambil kuliah. Sedangkan Mawar juga sudah tamat SMA dan membantu orang
tuanya di rumah meneruskan usaha kecil-kecilan yang di jalani oleh orang
tuanya selama ini.
Saat itu Mawan janjian dengan Mawar untuk
ketemuan di rumah Mawar. Mawan bermaksud ingin melamar Mawar dan setelah
itu mengenalkannya kepada kedua orang tua Mawan.
Tapi sayang,
kedua orang tua Mawan justru tidak merestui hubungan Mawan dan Mawar.
Tanpa memberikan alasan, orang tua Mawan langsung menolak anaknya
menikahi Mawar dan mengusir Mawar dari rumahnya saat itu juga.
Mawar hanya bisa tertunduk menahan kesedihannya dan menangis sambil meninggalkan rumah kediaman Mawan dangan penuh kekecewaan.
Sedangkan Mawan tentu saja sangat marah dan kesal karna hubungannya
dengan Mawar tidak di restui oleh orang tuanya. Tapi di sisi lain, Mawan
juga tidak berani menunjukkan kekesalannya pada orang tuanya.
Ujung-ujungnya, Mawan pun mengurung diri di dalam kamar dan mogok makan
selama seminggu. Hingga akhirnya Mawan jatuh sakit dan tidak mau minum
obat.
Tentu saja kedua orang tua Mawan sangat kuwatir melihat
kondisi anaknya. Apalagi Mawan tidak mau makan dan juga tidak mau minum
obat kecuali permintaannya menikahi Mawar dituruti, barulah Mawan mau
makan dan minum obat.
Akhirnya kedua orang tua Mawan terpaksa
menyerah dan dengan berat hati, akhirnya kedua orang tua Mawan mau
merestui anaknya menikah dengan Mawar.
15 hari kemudian.
Mawar dan Mawan akhirnya menikah. Semua saksi mata juga sudah berkumpul untuk menunggu berjalannya ijab qobul.
''saya nikahkan sodari Mawar binti Surawar dengan sodara Mawan Bin
BinZaleim dengan mas kawin seperangkat alat solat di bayar TUUUUNAI...!
Daaaaaan...!
Satu buah motor yamaha mio berwarna merah di bayar KREEEEDIT...!!!'' ujar seorang penghulu.
''saya terima nikah dan kawinnya Mawar binti Surawar dengan mas kawin tersebut di bayar KREEEDIT...!!!'' sahut Mawan.
''bagai mana para saksi...? Sah...?'' tanya pak penghulu pada para saksi.
''SAAH...!'' saksi pun bersorak serentak dan Mawar pun tersenyum malu-malu sambil menundukkan kepalanya.
Akhirnya ijab qobul pun selesai. Tibalah saatnya untuk kedua mempelai
naik ke atas pelaminan dan di susul oleh sambutan para tamu untuk
memberikan selamat kepada kedua mempelai.
Tapi, baru saja kedua
mempelai duduk di atas pelaminan. Seorang lelaki tak di kenal datang
dan menghampiri Mawar sambil cupika cupiki.
''selamat ya jeung.. Akhirnya yey merit juga.. Iiy.. Eike jadi ngiri deh sama yey..! Sahut lekaki itu.
Pada saat itulah Mawan kaget melihat Mawar. Baru kali ini Mawan melihat
Mawar mengangkat kepalanya. Dan terlihat sudah dengan jelas sebuah
tonjolan jakun-jakun di leher Mawar sehingga Mawan pun langsung menangis
sejadi-jadinya sambil guling-guling di atas pelaminan.
Mawan.. Maafin Mawar ya...:D
Ngakakak...:D
Keren kan...:D
(Credit:PgSj<Facebook>)