Seperti yang terjadi pada Endang Sri Wahyuni, warga Petemon Sidomulyo gang 2 nomor 24. Dua anak Endang menjadi korban toksin Tomcat. Bahkan, empat tetangga lainnya juga mengalami hal serupa, luka merah yang gatal dan memanas saat digaruk.
Endang mengaku, warga sekitar rumahnya masih belum melek soal Serangga Tomcat. Perempuan 59 tahun ini juga tidak tahu harus melapor ke siapa untuk penanganan puluhan Serangga Tomcat yang sudah menempel di plavon rumahnya dan tetangganya.
"Dua anak saya tiga hari lalu menjadi korban yang terkena toksin Tomcat. Ada sekitaran kulit yang memerah di bagian leher dan dekat perut," kata Endang saat dikonfirmasi detiksurabaya.com, Kamis (22/3/2012).
Endang mengatakan bila luka-luka merah yang diderita kulit anak-anaknya itu kini mulai sembuh. Namun, muncul warna cokelat kehitaman yang diperkirakan masih membekas dan bertahan lama.
Sementara seorang warga lain di kawasan Perumahan Rewin, Waru Sidoarjo juga melapor. Purna Budi (30) menemukan empat ekor Tomcat yang bersarang di wastafel rumahnya.
"Yang dua Tomcat sudah langsung dipukul menggunakan alas kaki oleh istri saya. Dua lainnya saya simpan dalam tabung plastik," kata Purna Budi.
Dia mengaku sempat kaget dan shock saat menemukan empat ekor Tomcat tersebut. Sebab, di kawasan rumahnya sama sekali tidak berdekatan dengan sawah maupun daerah pesisir.
Menurutnya, bagaimana bisa Serangga Tomcat sampai di kawasan perumahan tersebut? Beruntung, belum ada korban toksin Tomcat yang diderita, keluarga maupun para tetangganya.
"Nanti saya akan melapor ke ketua RT dan juga Dinas Pertanian untuk segera kawasan ini disemprot pestisida," terang Budi.
Sementara seorang warga Sidotopo Kenjeran, tepatnya di rumah susun Randu menjadi korban toksin Tomcat. Tudji (38) awalnya hanya bermaksud menyaksikan penyemprotan di kawasannya. Naas, dirinya ikut menjadi korban cairan toksin semut semai ini.
"Saya tidak merasa ditempeli Tomcat. Tapi, menjelang malam hari, kulit punggung memerah dan gatal," tutur Tudji.
Karena tak menyadari dirinya terkena toksin Tomcat, digaruklah luka di punggung itu. Tudji pun merasakan luka yang semakin memanas di punggung sebelah kanan. Apalagi saat ia memutuskan untuk segera mandi.
"Wuh, rasanya gatal dan panas semalaman. Saya langsung pergi ke dokter, dikasih salep dan disuntik," terangnya.
Kini, Tudji yang awalnya tak begitu memahami soal serangan Serangga Tomcat, menjadi lebih waspada. Ia pun mengimbau warga Surabaya lainnya supaya lebih mawas diri dan menjaga kebersihan lingkungan.
"Wabah Tomcat ternyata memang ada, saya sendiri cukup tersakiti dengan luka akibat toksin Tomcat itu," pungkasnya.